Berita Terbaru

Diberdayakan oleh Blogger.
Aliansi Peduli Banten Soroti Kelalaian di Kawasan Konservasi TNUK

By On Januari 23, 2025



LABUAN, JinNewsOne.Com – Iwan Setiawan, Ketua Sekretariat Bersama Presidium Peduli Bangsa Aliansi Peduli Banten, kembali menyuarakan pentingnya pengelolaan dan pengawasan terhadap kawasan konservasi seperti Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK). Ia menyoroti ketidaktertiban dalam penerapan Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi (SIMAKSI) serta insiden kandasnya kapal TB Bomas Karya yang membawa tongkang bermuatan batu bara di perairan Pulau Panaitan.

Menurut Iwan, ketidakseriusan pihak terkait dalam merespons laporan dan rekomendasi telah mendorong rencana aksi unjuk rasa yang akan dilakukan oleh Aliansi Peduli Banten.

Iwan menjelaskan bahwa SIMAKSI adalah mekanisme izin resmi untuk memastikan aktivitas di kawasan konservasi berjalan sesuai aturan. Prosedurnya meliputi:

1. Persiapan dokumen, seperti identitas resmi, rencana kegiatan, dan izin tambahan untuk penelitian.

2. Pengajuan permohonan melalui Balai TNUK secara langsung atau daring.

3. Retribusi biaya, bergantung pada kegiatan dan jumlah peserta.

4. Verifikasi oleh petugas, memastikan kegiatan tidak merusak kawasan.

5. Penerbitan SIMAKSI, yang wajib dibawa selama kegiatan berlangsung.

Namun, ia juga mengkritik lemahnya pengawasan terhadap pelaksanaan SIMAKSI di lapangan, yang berpotensi merusak ekosistem konservasi.

Terkait insiden kapal TB Bomas Karya yang kandas pada 16 September 2023, Iwan menyebut bahwa kapal tersebut tidak memiliki dokumen lengkap, termasuk dokumen SELPEG yang diwajibkan berdasarkan Permenhub No. 69 Tahun 2019. Selain itu, dugaan pelanggaran peraturan lainnya, seperti operasi tanpa izin dan pengelolaan batu bara yang tidak sesuai dengan UU Minerba, memperburuk dampak lingkungan yang diestimasi mencapai Rp100 miliar.

Aliansi Peduli Banten telah mengirimkan surat resmi kepada Balai TNUK untuk meminta penjelasan terkait langkah pemulihan lingkungan dan evaluasi insiden tersebut. Namun, hingga saat ini, pihak Balai TNUK belum memberikan tanggapan yang memadai.

“Kami sudah melayangkan surat resmi, tetapi TNUK tidak merespons. Jika ini terus berlanjut, kami akan menggelar aksi unjuk rasa untuk mendesak pertanggungjawaban mereka,” tegas Iwan.

Aliansi Peduli Banten mendesak:

1. Penegakan hukum terhadap perusahaan yang terlibat pelanggaran.

2. Pemulihan ekosistem kawasan konservasi yang terdampak.

3. Evaluasi sistem perizinan, termasuk penerapan SIMAKSI dan pengawasan lapangan.

Iwan menegaskan bahwa aksi unjuk rasa ini bertujuan untuk mendorong transparansi dan tanggung jawab semua pihak, khususnya Balai TNUK, dalam menjaga kelestarian kawasan konservasi yang merupakan salah satu warisan dunia.

(*/red)

Harapan Besar di Hari Bhakti Imigrasi: Perlindungan Investasi dan Pelayanan Publik

By On Januari 23, 2025



Serang, JinNewsOne.Com – Dalam rangka memperingati Hari Bhakti Imigrasi Ke-75, Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Serang melaksanakan upacara tabur bunga di Taman Makam Pahlawan (TMP) Ciceri pada Kamis (23/1).

Kegiatan ini berlangsung khidmat dan dipimpin langsung oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Banten, Hendro Tri Prasetyo. Upacara ini diikuti oleh seluruh jajaran Unit Pelaksana Teknis (UPT) Imigrasi di bawah naungan Kanwil Ditjen Imigrasi Banten.

Dalam upacara tersebut, Hendro Tri Prasetyo menyampaikan bahwa kegiatan tabur bunga ini adalah bentuk penghormatan kepada para pahlawan yang telah berjasa bagi bangsa.

“Momentum ini menjadi pengingat bagi kami untuk terus bekerja dengan dedikasi dan profesionalisme demi kemajuan bangsa,” ujar Hendro.

Selain tabur bunga, rangkaian kegiatan Hari Bhakti Imigrasi Ke-75 juga melibatkan aksi sosial. Hendro menjelaskan bahwa pihaknya telah menyelenggarakan kegiatan pemberian makanan bergizi gratis kepada masyarakat serta layanan Paspor Simpatik. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, khususnya dalam mendukung peran imigrasi sebagai pelayan publik.

Hendro juga menyampaikan harapan besar pada momen Hari Bhakti Imigrasi tahun ini. Ia berharap Direktorat Jenderal Imigrasi semakin mampu melindungi investasi di Indonesia sekaligus memperkuat peran imigrasi dalam mendukung pembangunan nasional.

“Kami ingin memastikan imigrasi menjadi institusi yang bermanfaat bagi masyarakat luas,” tambahnya.

Ia juga menekankan pentingnya peningkatan profesionalisme pegawai imigrasi dalam menjalankan tugas.

“Semoga seluruh jajaran semakin profesional dan dapat menjaga integritas dalam melayani masyarakat,” tutup Hendro. Dengan semangat ini, peringatan Hari Bhakti Imigrasi Ke-75 diharapkan dapat menjadi titik tolak peningkatan pelayanan keimigrasian di Indonesia.

Dua Penjual Obat Terlarang di Kecamatan Leles Terkesan Kebal Hukum, Ini Kata Jurnalis Serang Raya

By On Januari 23, 2025


GARUT, JinNewsOne.Com – Berbagai cara yang dilakukan para penjual atau pengedar obat-obatan keras jenis Tramadol dan Hexymer tanpa izin edar dalam menggaet konsumennya di Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, Jawa Barat (Jabar).

Mulai dari tempat jualan yang mereka tata seperti warung kelontongan pada umumnya. Bahkan tempat yang tersembunyi pun bisa mereka gunakan sebagai tempat berjualan.

Meski mereka berjualan di tempat yang tersembunyi, namun para jaringan penjual obat golongan G ini masih saja diburu oleh konsumen atau penikmatnya. Seperti yang terpantau di warung tutup sebelah PT Hoga Reksa Garment, Jl. Raya Leles KM.13, Haruman, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut.

Pantauan tim media belum lama ini di lokasi, pada Rabu, 22 Januari 2025, terlihat jelas para kalangan remaja datang ke warung  tersebut. Di mana di lokasi kedua penjual obat  sudah stay menunggu para konsumennya.

Lokasi pertama berada di sebelah warung nasi ini memang tidak terlihat posisinya dari jalan Raya Leles Haruman. Kemungkinan kedua penjual memilih lokasi tersebut agar tidak terpantau oleh pihak Kepolisian dan mereka dengan leluasa menjual obat-obatan kepada pelanggan.

Dari informasi yang dihimpun tim media di lokasi diketahui kedua tempat tersebut sudah lama dijadikan tempat transaksi obat-obatan keras tanpa izin edar.

Maraknya penjualan obat-obatan keras golongan G jenis Tramadol dan Hexymer tanpa izin resmi dan resep dokter mendapat perhatian khusus dari Pimpinan Redaksi Media Online Serangraya.com, Muhamad Nusi SH.


Menurutnya, permasalahan penyalahgunaan narkoba di republik ini merupakan masalah bersama. Maka penanganan untuk mengurangi penyalahgunaan tersebut harus dilakukan secara bersama sama pula secara konsekuen dan komitmen yang kuat dari semua warga dan aparat penegak hukum.

“Penegakan hukum yang tidak pandang bulu harus diterapkan dan laksanakan secara benar, jangan tebang pilih, kenyataan di lapangan seperti itu,” ujarnya.

Dia juga mengatakan, pengawasan dari BPOM juga harus dilakukan secara rutin dan, penindakan secara rutin pula dilakukan secara bersama sama dengan melibatkan masyarakat, agar bisa saling mengingatkan dan mengawasi.

“Adanya dugaan keterlibatan oknum-oknum aparat memang nampak terjadi di lapangan. Ini bukan lagi sebuah rahasia bagi kami,” tegasnya. 

Jika terjadi pembiaran, lanjut Nusi, dipastikan bom waktu akan meledak, menyongsong Indonesia Eman Tahun 2045 akan hanya sebuah retorika.

Sebagai aktifis yang sudah lama bergerak di bidang apa saja, kata Nusi, pihaknya berencana akan berkordinasi dengan pihak Kepolisian Polsek Leles, Polres Garut dan Polda Jabar untuk menindak kedua penjual obat terlarang di sebelah PT Hogan Reksa Garment tersebut.

Sebagaimana diketahui pelaku usaha yang memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutu dapat dikenakan sanksi pidana.

Hal ini sesuai dengan Pasal 435 Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan dengan ancaman pidana penjara paling lama 12 tahun atau pidana denda paling banyak Rp5 miliar. (*/red)

BII dan FMO Luncurkan Platform Energi Terbarukan 500MW Bersama SUSI Partners untuk Mempercepat Transisi Energi di Asia Tenggara

By On Januari 22, 2025

BII, FMO, SUSI Partners_Signing at British High Commission, Singapore. 

Platform investasi bersama ini merupakan bagian dari strategi SUSI di Asia Tenggara, yang telah mengamankan komitmen baru sebesar USD 139 juta.

JAKARTA, JinNewsOne.Com – Sebuah platform energi terbarukan berskala utilitas baru, Sustainable Asia Renewable Assets (“SARA”), telah didirikan secara bersama oleh British International Investment (“BII”), lembaga keuangan pembangunan Inggris dan investor berdampak, FMO, bank pembangunan kewirausahaan Belanda, serta SUSI Partners, manajer spesialis investasi infrastruktur transisi energi.

Didirikan dalam kerangka SUSI Asia Energy Transition Fund (“SAETF”), platform ini bertujuan untuk membangun portofolio proyek energi terbarukan 500 MW di berbagai pasar Asia Tenggara yang terpilih hingga akhir masa hidup dana SAETF.

Fokus awal dari platform investasi bersama ini adalah untuk memulai konstruksi dan operasi proyek-proyek greenfield.

Ada juga rencana bagi SARA untuk mengembangkan jalur proyeknya sendiri di seluruh Asia Tenggara untuk menciptakan platform energi terbarukan yang dapat diperluas dan independen.

Pembangkit listrik tenaga angin Dam Nai di Vietnam, yang diakuisisi SUSI pada Oktober 2024, akan menjadi aset utama SARA.

BII dan FMO masing-masing berinvestasi sebesar USD 70 juta dan USD 50 juta melalui komitmen investasi bersama ke SARA dan komitmen tambahan ke SUSI Asia Energy Transition Fund (“SAETF”).

Didukung oleh komitmen lebih lanjut ke SAETF dari investor yang ada dan baru, SUSI telah lebih dari dua kali lipat ukuran strateginya yang berfokus pada Asia Tenggara dari USD 120 juta menjadi USD 259 juta (termasuk investasi bersama langsung).

Dana ini sepenuhnya didedikasikan untuk proyek infrastruktur energi berkelanjutan di Asia Tenggara.

Dengan posisi Asia Tenggara yang semakin berkembang sebagai pusat manufaktur dan industri global, wilayah ini diperkirakan akan menyumbang lebih dari seperempat pertumbuhan permintaan energi global hingga 2035, menurut Badan Energi Internasional (“IEA”).

Mengingat hampir 80 persen peningkatan permintaan energi di Asia Tenggara telah dipenuhi oleh bahan bakar fosil sejak 2010, dampak iklim per dolar yang diinvestasikan dalam transisi energi di wilayah ini termasuk yang tertinggi di dunia.

Dengan kehadiran di Singapura sejak 2019, SUSI telah menjadi pelopor dalam transisi energi di Asia Tenggara.

Setelah menutup SAETF pada 2023 dengan total USD 120 juta, dana ini dibuka kembali pada 2024 berdasarkan aliran investasi yang kuat dan permintaan dari para investor (limited partners).

Portofolio SAETF saat ini berfokus pada proyek energi terbarukan berskala utilitas serta proyek pembangkit terdistribusi dan efisiensi energi dengan pelanggan komersial dan industri di pasar Asia Tenggara yang sedang berkembang.

Hingga saat ini, dana ini telah berinvestasi di Vietnam, Filipina, Thailand, dan Kamboja.

Managing Director and Head of Asia BII, Srini Nagarajan mengatakan, sektor energi bersih yang berkembang di Asia Tenggara menawarkan potensi besar untuk investasi iklim.

“Lembaga keuangan pembangunan seperti kami dapat memainkan peran penting dalam transisi ini. Kami sangat senang dapat bermitra dengan SUSI dan FMO untuk meluncurkan platform berskala utilitas baru di wilayah ini dan meningkatkan dukungan kami untuk SAETF, yang merupakan investasi pertama BII di wilayah ini dalam strategi kami saat ini antara 2022 dan 2026,” ujarnya.

FMO’s Private Equity Director, Peter Byrde mengatakan, melalui investasi ini, SARA akan dapat menyediakan energi bersih bagi negara-negara di Asia Tenggara yang memiliki kebutuhan jelas akan tambahan daya sambil mendiversifikasi matriks energi mereka.

“Di FMO, kami berkomitmen untuk memiliki portofolio net-zero pada tahun 2050, berusaha menuju keselarasan jalur 1,5ºC baik di tingkat portofolio maupun investasi. Karena transaksi ini tidak hanya memungkinkan kami untuk berinvestasi di berbagai pasar menarik, tetapi juga memungkinkan kami untuk memaksimalkan dampak kami karena ini adalah transaksi sepenuhnya hijau. Ini adalah peluang yang jelas sejalan dengan strategi PE Energy kami. Kami berharap dapat mendukung proyek-proyek pengembangan tahap akhir ini di seluruh wilayah,” tuturnya.

Head Asia at SUSI Partners, Wymen Chan mengatakan, meskipun karakteristik politik, ekonomi, dan sosial yang berbeda di setiap negara di Asia Tenggara memerlukan keahlian dan jaringan lokal yang kuat.

“Kami percaya bahwa wilayah ini memberikan kami peluang yang sangat menarik untuk memberikan imbal hasil yang berdampak bagi klien kami. Dukungan dari lembaga-lembaga terkemuka seperti BII dan FMO sangat penting untuk menarik lebih banyak modal yang sangat dibutuhkan untuk pembangunan infrastruktur energi berkelanjutan di wilayah ini,” ujarnya.

Dengan prospek ekonomi yang menguntungkan, munculnya kerangka kebijakan yang mendukung, dan potensi mitigasi iklim yang substansial di wilayah ini, SUSI Partners, BII, dan FMO tetap berkomitmen penuh untuk memajukan pembangunan infrastruktur transisi energi di wilayah ini.

Tentang British International Investment (BII)

British International Investment adalah lembaga keuangan pembangunan Inggris dan investor berdampak.

Sebagai mitra investasi yang tepercaya bagi bisnis di Afrika, Asia, dan Karibia, BII berinvestasi untuk menciptakan ekonomi yang produktif, berkelanjutan, dan inklusif di pasar kami.

Antara 2022-2026, setidaknya 30 persen dari total komitmen baru BII berdasarkan nilai akan berada di pembiayaan iklim.

BII juga merupakan anggota pendiri 2X Challenge yang telah mengumpulkan lebih dari $33,6 miliar untuk memberdayakan pengembangan ekonomi perempuan.

Perusahaan ini memiliki investasi di lebih dari 1.580 bisnis di 65 negara dan total aset bersih sebesar £8,5 miliar.

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi: www.bii.co.uk | tonton di sini. Ikuti British International Investment di LinkedIn dan X.

Tentang FMO

FMO adalah bank pembangunan kewirausahaan Belanda. Sebagai investor berdampak terkemuka, FMO mendukung pertumbuhan sektor swasta yang berkelanjutan di negara-negara berkembang dan pasar yang sedang berkembang dengan berinvestasi dalam proyek dan wirausahawan yang ambisius.

FMO percaya bahwa sektor swasta yang kuat mengarah pada pembangunan ekonomi dan sosial dan memiliki rekam jejak lebih dari 50 tahun dalam memberdayakan wirausahawan untuk membuat ekonomi lokal lebih inklusif, produktif, tangguh, dan berkelanjutan.

FMO fokus pada tiga sektor yang memiliki dampak pengembangan tinggi: Agribisnis, Makanan & Air, Energi, dan Lembaga Keuangan.

Dengan total portofolio yang dikomitmenkan sebesar EUR ~13 miliar yang mencakup lebih dari 85 negara, FMO adalah salah satu bank pembangunan sektor swasta bilateral yang lebih besar di dunia.

Untuk informasi lebih lanjut: silakan kunjungi www.fmo.nl.

Tentang SUSI Partners

SUSI Partners adalah manajer investasi independen dan spesialis yang memberikan akses kepada investor institusi ke peluang infrastruktur swasta menengah yang muncul dari transisi energi global.

Dengan lebih dari 15 tahun aktivitas dan lebih dari EUR 2,1 miliar modal investor yang dihimpun hingga saat ini, perusahaan ini memiliki rekam jejak yang terbukti dalam tema investasi transisi energi, mencapai imbal hasil yang menarik disesuaikan dengan risiko bagi klien dan penerima manfaat mereka sambil berkontribusi secara signifikan terhadap upaya mitigasi perubahan iklim global.

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.susi-partners.com.


(*/red)

Dindikbud Banten Jadi Ladang Korupsi? Badak Bersatu Ungkap Skandal Jual Beli Jabatan

By On Januari 20, 2025



Serang, JinNewsOne.Com – Koalisi Barisan Depan Anti Koruptor Bersatu (Badak Bersatu) kembali menggelar aksi unjuk rasa jilid 2 di depan Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten. Dipimpin oleh Adi Muhdi selaku Koordinator Lapangan (Korlap), Puluhan massa berkumpul untuk menuntut penyelesaian dugaan kasus korupsi dan penyimpangan di tubuh Dindikbud yang dinilai telah mencoreng dunia pendidikan di Provinsi Banten, Senin (22 Januari 2025).

Dalam orasinya yang lantang, Adi Muhdi menegaskan bahwa aksi ini merupakan bentuk perlawanan atas ketidakadilan dan sikap apatis pemerintah terhadap berbagai persoalan pendidikan. “Kami tidak akan diam! Dunia pendidikan di Banten telah dijadikan ladang korupsi oleh segelintir oknum. Kami datang untuk memastikan mereka bertanggung jawab atas kerusakan yang telah terjadi!” tegasnya.

Aksi jilid 2 ini juga membawa temuan baru yang semakin menguatkan dugaan penyimpangan di Dindikbud. Adi Muhdi mengungkapkan beberapa kasus yang menjadi fokus mereka:

1. Praktik Jual Beli Jabatan

Dugaan adanya transaksi dalam pengangkatan 23 kepala sekolah yang tidak memenuhi rekomendasi dari Kementerian Pendidikan semakin mencuat. “Guru yang berprestasi justru disingkirkan, sementara yang punya ‘uang pelicin’ mendapat jabatan!” seru Adi Muhdi.

2. Penyalahgunaan Dana BOS dan BOSDA

Dana yang seharusnya digunakan untuk mendukung kegiatan belajar-mengajar malah disalahgunakan. “Kemana uang itu? Kesejahteraan guru dan fasilitas siswa masih jauh dari kata layak!” tambahnya.

3. Mark-Up Proyek Fasilitas Sekolah

Proyek pembangunan fasilitas SMK di Kota Serang dengan anggaran Rp1,3 miliar diduga dimark-up oleh oknum tertentu. Selain itu, pengawasan proyek dianggap tidak transparan.

4. Pungutan Liar di Sekolah

Orang tua siswa terus dibebani biaya tidak wajar, termasuk dalam kegiatan seperti study tour. “Sudah ada BOS dan BOSDA, tapi pungutan masih berjalan. Ini penghinaan terhadap kepercayaan masyarakat!” ujar Adi.

Dalam aksi ini, massa mendesak PJ Gubernur Banten untuk segera mencopot Kepala Dinas Pendidikan jika tidak mampu memberikan transparansi dan akuntabilitas. Selain itu, mereka meminta Kejaksaan Tinggi Banten turun tangan menyelidiki temuan mereka.

“Kami ingin bukti nyata! Tindak tegas semua yang terlibat tanpa pandang bulu. Jika tidak, kami akan menggelar aksi yang lebih besar!” ancam Adi Muhdi.

Adi Muhdi juga menegaskan bahwa aksi ini bukan hanya sekadar protes, melainkan upaya untuk menyelamatkan dunia pendidikan Banten. “Kami tidak ingin generasi muda Banten dirusak oleh sistem yang korup. Pendidikan adalah kunci masa depan, dan kami akan terus berjuang hingga keadilan ditegakkan!” tutupnya.

Aksi yang berlangsung damai ini tetap diwarnai semangat tinggi dari para peserta. Mereka berjanji akan terus mengawal kasus ini hingga pemerintah dan aparat hukum menunjukkan tindakan nyata untuk membersihkan Dindikbud dari korupsi.

Perkumpulan Gmaks Gelar Aksi di Kantor Wali Kota Serang, Tuntut Transparansi Ruislah dan Penertiban Ternak Ayam

By On Januari 20, 2025

 


Serang, JinNewsOne.Com – Perkumpulan Gerakan Moral Anti Korupsi (Gmaks) menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Wali Kota Serang pada Senin (20/1). Aksi yang berlangsung damai ini membawa sejumlah tuntutan, termasuk persoalan keberadaan peternakan ayam, proses tukar-menukar aset Pemkot Serang dengan PT Bersama Kembang Kerep, serta status lahan milik Pemkot, Senin 20 Januari 2025.

Koordinator lapangan aksi, Babay Muhedi, menyoroti dugaan pelanggaran izin banyaknya keberadaan perusahaan - perusahaan peternakan ayam di Kota Serang. Ia mengungkapkan, meskipun perusahaan tersebut diduga belum mengantongi izin resmi, aktivitasnya masih berjalan, memunculkan kecurigaan adanya dugaan kolusi antara oknum pejabat kota dengan pihak perusahaan ternak.

“Kami mendesak agar Pemkot Serang segera menertibkan izin usaha ini. Jika legal, pemerintah bisa mendapatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Namun, hingga kini, kami belum mendapatkan tanggapan resmi dari pihak Pemkot,” ujar Babay.

Selain itu, Babay juga menyampaikan keluhan masyarakat mengenai dampak lingkungan dari peternakan tersebut, seperti lalat dan bau tidak sedap yang mengganggu warga di Kecamatan Curug dan Walantaka. Ia berharap Pemkot Serang segera menindaklanjuti pengaduan ini.

Ketua GMaks, Saeful Bahri, dalam orasinya menuntut transparansi atas sejumlah kebijakan Pemkot, khususnya terkait proses tukar-menukar barang milik daerah (ruislah) dengan PT Bersama Kembang Kerep. Menurutnya, pelaksanaan ruislah tersebut dinilai janggal dan berpotensi melanggar Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah.

“Kami menduga ada ketidaksesuaian dalam proses ini. Oleh karena itu, kami meminta Pemkot Serang memberikan salinan dokumen sebagai bentuk transparansi publik,” kata Saeful.

Dokumen yang diminta GMaks mencakup berbagai tahap proses ruislah, mulai dari permohonan, penilaian barang, hingga berita acara serah terima.

Selain soal ruislah, GMaks juga menyoroti beberapa isu lain, seperti:

1. Meminta salinan dokumen status lahan Pemkot Serang yang kini digunakan sebagai kawasan pemerintahan.

2. Meminta salinan dokumen Persetujuan Bangunan Gedung (PBG).

3. Mendesak penindakan terhadap pengusaha peternakan ayam yang diduga melanggar perizinan.

Saeful Bahri menyayangkan sikap pejabat Pemkot Serang yang tidak merespons aksi tersebut. Menurutnya, sebagai pelayan publik, pejabat pemerintah seharusnya bersedia menemui massa aksi untuk berdialog.

“Jika tuntutan ini tidak ditanggapi, kami akan kembali dengan massa yang lebih besar. Langkah ini dilakukan demi transparansi publik agar masyarakat mengetahui kebijakan pemerintah yang sesuai dengan aturan, sekaligus memastikan tidak ada kerugian bagi negara,” tegas Saeful.

Aksi ini diharapkan dapat meningkatkan tekanan terhadap Pemkot Serang untuk segera menjawab tuntutan GMaks, sehingga akuntabilitas dalam pengelolaan pemerintahan dapat terwujud.

Peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW di Link Sukalila Kota Serang Berlangsung Khidmat

By On Januari 20, 2025

 


Serang, JinNewsOne.Com - Link Sukalila, RT.006/008/010/011 RW.003, Kelurahan Kepuren, Kecamatan Walantaka, Kota Serang menggelar peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW pada Minggu malam, 19 Januari 2025, yang bertepatan dengan 27 Rajab 1446 Hijriah. Acara berlangsung di Aula/Masjid Al-Ijtihad, dihadiri oleh masyarakat setempat dengan penuh antusiasme dan keharmonisan.

Acara ini turut dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, di antaranya:

Ustadz Ki’Peci, penceramah dengan julukan khasnya, yang menyampaikan tausiah mengenai makna Isra Mi’raj.

Anggota Dewan Kota Serang dari Dapil Walantaka-Curug, Bapak Wisol, dari Partai PPP.

Kepala Kelurahan Kepuren, Bapak Subhan, S.H.

Selain itu, acara dimeriahkan oleh para kori (pembaca Al-Qur’an) yang memukau para hadirin.

Dalam sambutannya, Ketua DKM Masjid Al-Ijtihad, Bapak H.M. Wardi Asikin, S.IP., M.M., menyampaikan bahwa tema peringatan tahun ini adalah:

“Melalui Isra & Mi’raj Kita Jadikan Shalat Sebagai Pondasi Keimanan dan Ketaqwaan kepada Allah SWT, Agar Kita Umat Nabi Muhammad Selalu Mengingat Allah SWT.”

Beliau menegaskan pentingnya momentum Isra Mi’raj untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. “Isra Mi’raj mengingatkan kita untuk menjadi manusia yang senantiasa beriman, bertakwa, dan selalu mengingat Allah SWT,” tuturnya.

Dalam ceramahnya, Ustadz Ki’Peci menjelaskan bahwa Isra Mi’raj merupakan perjalanan mulia Nabi Muhammad SAW yang diabadikan dalam Surah Al-Isra’ ayat 1. Ia mengajak jamaah menjadikan peringatan ini sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat yang telah Allah berikan.

“Mari kita manfaatkan momentum peringatan Isra Mi’raj ini untuk tetap istiqamah dalam menjalankan perintah Allah dan meningkatkan kualitas keimanan kita,” ujar Ustadz Ki’Peci.

Acara berlangsung dengan lancar dan penuh khidmat, menciptakan suasana keakraban dan kebersamaan di tengah masyarakat Link Sukalila.

(Penikmat Pena)

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *